
Sedot lemak adalah prosedur populer untuk menghilangkan lemak membandel dan membentuk tubuh ideal. Namun, hasilnya bisa kurang maksimal atau bahkan menimbulkan masalah bila pasien melakukan kesalahan setelah tindakan.
Di artikel ini, kita akan membahas 7 kesalahan setelah sedot lemak yang harus dihindari agar pemulihan lebih cepat dan hasil sesuai harapan.
1. Tidak Menggunakan Compression Garment
Setelah sedot lemak, dokter biasanya memberikan compression garment (pakaian khusus penekan). Fungsi utamanya adalah:
- Membantu kulit menempel kembali dengan baik
- Mengurangi bengkak dan memar
- Membentuk kontur tubuh lebih rapi
Kesalahan yang sering terjadi adalah pasien malas atau tidak disiplin mengenakannya. Akibatnya, area tubuh bisa tampak tidak rata atau hasil kurang optimal.
2. Olahraga atau Aktivitas Berat Terlalu Cepat
Banyak pasien ingin segera kembali beraktivitas penuh. Padahal, tubuh butuh waktu untuk pulih.
- Kesalahan: olahraga berat dalam 1–2 minggu pertama
- Risiko: perdarahan, bengkak berlebih, dan penyembuhan lebih lama
Solusi: ikuti arahan dokter, biasanya olahraga ringan bisa dimulai setelah 4 minggu.
3. Mengabaikan Pola Makan Sehat
Sedot lemak bukan berarti tubuh bebas dari lemak selamanya. Jika pasien tetap makan berlebihan atau tidak menjaga pola makan, lemak bisa kembali menumpuk di area lain.
Tips:
- Konsumsi makanan tinggi protein untuk membantu penyembuhan
- Kurangi gula, gorengan, dan makanan cepat saji
- Perbanyak air putih serta sayuran segar
4. Tidak Kontrol ke Dokter
Setelah operasi, kontrol rutin ke dokter adalah hal wajib.
- Kesalahan: merasa baik-baik saja sehingga melewatkan jadwal kontrol
- Risiko: tanda infeksi atau komplikasi ringan tidak terdeteksi sejak awal
Kontrol pasca sedot lemak biasanya dilakukan 1 minggu, 1 bulan, hingga 3 bulan setelah tindakan.
5. Merokok atau Minum Alkohol
Nikotin dan alkohol dapat menghambat sirkulasi darah, memperlambat penyembuhan, bahkan meningkatkan risiko infeksi.
Dokter biasanya menyarankan untuk berhenti merokok dan tidak mengonsumsi alkohol setidaknya 2–4 minggu sebelum dan sesudah operasi.
6. Menggunakan Pakaian Ketat Biasa
Selain compression garment, pasien disarankan tidak memakai pakaian ketat non-medis seperti jeans atau korset mode.
- Pakaian biasa bisa menekan tubuh tidak merata
- Berisiko menimbulkan lipatan tidak alami pada kulit
- Mengganggu sirkulasi darah
7. Tidak Sabar Menunggu Hasil
Banyak pasien berharap hasil instan dalam hitungan hari. Faktanya, hasil maksimal sedot lemak baru terlihat setelah 3–6 bulan.
- Bengkak, memar, dan perubahan bentuk tubuh butuh waktu untuk stabil
- Sabar dan konsisten menjalani anjuran dokter adalah kunci
FAQ
1. Berapa lama waktu pemulihan setelah sedot lemak?
Umumnya 2–4 minggu untuk aktivitas ringan, dan 1–3 bulan untuk hasil lebih stabil.
2. Apakah hasil sedot lemak permanen?
Ya, sel lemak yang disedot tidak akan kembali. Namun, lemak baru bisa muncul bila pola makan tidak dijaga.
3. Apakah sedot lemak bisa menurunkan berat badan?
Tidak. Sedot lemak lebih ditujukan untuk membentuk kontur tubuh, bukan solusi utama untuk obesitas.
4. Apa yang harus dilakukan agar hasil sedot lemak awet?
Pola makan sehat, olahraga teratur, dan kontrol rutin ke dokter.
Kesimpulan
Sedot lemak bisa menjadi solusi efektif untuk tubuh ideal, namun keberhasilan prosedur tidak hanya ditentukan oleh tindakan operasi saja. Pemulihan dan kedisiplinan pasien memegang peranan penting.
👉 Untuk hasil maksimal, percayakan perawatan Anda hanya di Liposuction Jakarta. Dengan dokter berpengalaman, fasilitas modern, serta layanan pasca operasi yang lengkap, hasil sedot lemak akan lebih aman, natural, dan memuaskan.
Apakah anda tahu lokasi kami ?
Liposuction Jakarta
Jl. Cipete Raya No.14, RT.002/RW.4, Cipete Sel., Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12410
https://maps.app.goo.gl/T1TdPBU9Rir6DD4cA
Dan yang terakhir Info Kontak Kami :
Phone / Whatsapp :
Whatsapp : 081292752014
Phone : 081292752014
Telp : (021) 7699821
Terima Kasih Sudah menyempatkan diri untuk membaca artikel ini.
Klinik Bedah Plastik – Liposuction Jakarta
Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran medis. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menjalani prosedur apapun.